source: Pinterest

Akhir-akhir ini muncul sebuah petisi dari warga Bali yang termasuk juga warga negara asing. Khususnya mereka yang tinggal di wilayah Canggu. Petisi berjudul "End Extreme Noise in Canggu" ini dibuat oleh P Dian di situs Change.org, berisikan tentang surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Jokowi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno,  Gubernur Bali I Wayan Koster, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan pemangku kepentingan yang lain. Petisi ini menyuarakan banyaknya warga Canggu yang merasa terganggu dengan aktivitas beach club, night club atau apapun itu namanya, mungkin juga termasuk cafe dengan live music-nya. 


Dian mengatakan, gangguan suara dari bar dan club di sekitarnya terjadi hampir setiap malam menjelang pagi yang sangat mengganggu jam istirahat. Sampai sampai yang dia rasakan suara dari loud speaker membuat bergetar kaca dan pintu rumahnya. Bahkan imbuhnya, bar dan club tersebut berdekatan dengan beberapa pura suci disana, salah satunya Pura Kahyangan Jagat.


Bukan hal yang tidak mungkin perilaku yang kurang terpuji akan terjadi di sekitar club dan pura. Misalnya perkelahian, keributan, kericuhan, mabuk-mabukan bahkan sampai hal-hal yang diluar norma seperti awikwok wleowleo. Dan mungkin juga terjadi kerusakan lingkungan dan pembuangan sampah sembarangan karena club dan bar tersebut banyak dibangun di tepi pantai sekitaran Canggu.


source: Pinterest

Sudah lebih dari 7.000 orang menandatangani petisi ini termasuk gua. Banjir komentar juga muncul dari netizen lokal dan luar negeri yang menilai Bali tidak lagi sama.


"The noise, drunken behaviour and dangerous driving are horrible. I don't know how the locals have put up with it for so long." oleh akun Jane Jenkins. 


"I love Bali and I would like it to remain a place where you can have peace and quiet." oleh akun Lex Van Santen.


"Belajarlah dari pengalaman yang dialami daerah Kuta dan Legian yang semakin sepi karena kehilangan daya tariknya. Jangan biarkan keadaan Kuta dan Legian menjadi gambaran yang dialami wilayah Canggu serta Berawa ke depannya. Hentikan kegilaan ini dan biarkan wilayah Canggu dan sekitarnya tetap seperti sedia kala. Astungkara." oleh akun Adiguna Yapola.


Pandemi, tren WFH (Work From Home) sampai adanya WFA (Work From Anywhere) bisa saja membawa efek yang membuat Canggu jadi seperti sekarang. Wilayah Canggu sendiri memanjang dari Banjar Padang Tawang hingga Pantai Batu Bolong. Terdapat banyak villa, cafe atau rumah sementara yang dijadikan orang-orang sebagai tempat wfh di Bali. Itulah alasan juga munculnya istilah WFB (Work From Bali), bukan fwb ya cuy. Bar dan beach club sudah menjamur dimana-mana, surga baru emang untuk para turis dan ekspatriat yang lebih menggoda daripada Kuta ataupun Legian. Bisa menjadi alasan kenapa daerah Canggu mulai bertumbuh jadi destinasi akomodasi, entertainment dan F&B top di Bali.


Jadi inget waktu 5 tahun lalu gua tinggal di Bali untuk beberapa bulan, kayanya Bali ga se-hedon ini. Bahkan jauh banget bedanya sejak 18 tahun lalu gua pertama kali jalan-jalan kesini. Agak kaget juga liat di sosmed kalo sekarang Canggu jalanannya macet mulu, perasaan gua dulu motoran disini ga semacet ini. Padahal enak banget buat nyari angin sore sambil ditabrak cahaya sunset. Apalagi yang jalan tembusan ikonik nya yang kanan-kirinya sawah, cakep bener viewnya.


Kayanya emang bener, Canggu tidak lagi candu.


source: Pinterest

Coba deh, apa yang pertama kalian dengar tentang Bali? Juga apa yang kalian cari di Bali?


Ketenangan, keasrian, kesunyian, adat dan spiritualisme yang kental bukan? Kebanyakan wisatawan datang ke Bali untuk explore alam bak surga, seni dan budayanya yang ga akan ada di manapun di sudut bumi manapun. Kalau ini hilang, daya tarik Bali juga akan hilang dan kesan unik juga akan hilang. 


Yah, semoga ada solusi terbaik untuk masalah Canggu. Biarlah Canggu tetap menjadi Canggu, Bali tetap menjadi Bali. Janganlah ada ego dalam diri untuk mencapai keuntungan sendiri.

 


Ga kerasa ya udah mau masuk kuarter 4 di tahun 2022, berarti udah 5 tahun 6 bulan 4 hari berlalu setelah tulisan terakhir gua soal sisi sunyi di Pantai Mangkok Ijo. Kali ini gua kembali buat sedikit meluangkan waktu untuk menulis lagi catatan perjalanan gua di pertengahan tahun 2022. Waktu yang cukup lama ya buat rehat dari tulis menulis karena kesibukan pekerjaan. Sebenernya banyak banget cerita yang pengen gua tuangin di sini.

Sebagai anak perantauan ibukota ga sah juga kalo ga ngomongin Jakarta. Ibarat gula ga akan ada manisnya kalo tanpa guaJakarta memang gaakan ada abisnya buat dibahas termasuk wisatanya. Sebuah kota yang bukan melulu soal landmarkdan itu berarti bukan cuma Monas aja tapi banyak spot yang asik buat dikunjungi. FYI, Kota Jakarta yang kita kenal sekarang dulunya bernama Batavia, sebuah ibukota pendudukan Hindia Belanda sekitar tahun 1600-an. Batavia didirikan di pelabuhan namanya Jayakarta atau dikenal juga dengan nama pelabuhan Sunda Kelapa yang jadi titik strategis perdagangan kesultanan Banten. Sampai pada akhirnya VOC datang buat mengendalikan perdagangan dan kekuasaan politiknya di bumi Nusantara. 


Di Jakarta terdapat salah satu peninggalan masa pendudukan Belanda yaitu Kota Tua. Familiar kan? Nah, Kota Tua ini dikenal juga dengan nama Batavia Lama atau Oud Batavia. Sebuah wilayah dekat pesisir utara dan barat Jakarta. Pada abad ke 16, wilayah ini mendapatkan julukan "Permata Asia" dan "Ratu dari Timur" dari pelayar-pelayar Eropa. 

Sebagai kawasan penting, pusat perdagangan dan pusat kota, Kota Tua merupakan 'rumah' bagi beberapa situs dan bangunan arsitektur bersejarah. Ada Gedung Arsip Nasional, Stasiun Jakarta Kota, Cafe Batavia, Pecinan Glodok & Pinangsia, Toko Merah dan Menara Syahbandar. Bahkan karena Kota Tua juga sebagai tempat bertemunya banyak etnis dan agama, bangunan seperti Gereja Sion, Vihara Jin De Yuan dan Masjid Luar Batang bisa ditemukan disini. Hingga sampai sekarang beberapa bangunan juga dijadikan museum seperti Museum Bank Indonesia, Museum Wayang, Museum Bahari, Museum Seni Rupa & Keramik, Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah— dulu difungsikan sebagai balai kota pemerintahan VOC di Batavia.


Saking banyaknya pilihan spot yang bisa dikunjungi jadi bikin gua bingung, harus kemana dulu nih. Setelah perdebatan panjang dengan diri gua sendiri dan nunggu sekitar satu purnama akhirnya spot pertama yang mau gua datengin adalah .... Ya, The Fatahillah Square atau Taman Fatahillah. Tapi kali ini gua jalan bareng pacar gua (read: mantan), jadinya kalo jalan sendiri agak kureng.


Museum ini beralamatkan di Jalan Taman Fatahillah nomor 1, Pinangsia, Jakarta Barat. Kalau akses transportasi paling mudah kalian bisa pakai KRL dan turun di Stasiun Jakarta Kota karena posisinya yang terhitung dekat. Trans Jakarta juga bisa kalian gunakan sebagai alternatif. Jam operasional Museum Fatahillah ini dari jam 09.00 - 15.00 WIB ya. Harga tiket masuknya itu dikenakan Rp 5.000 untuk orang dewasa, Rp 2.000 untuk anak-anak. Tapi gua disaranin penjaga loketnya buat sekalian beli tiket seumur hidup dengan harga Rp 35.000, jadi pake kartu JakCard yang diterbitin sama Bank DKI ya gais, jadi itu semacam kartu prabayar multifungsi, bahkan itu bisa berlaku buat 2 orang. Sama jangan lupa scan Peduli Lindungi sama pake masker ya, karena waktu gua kesini masih diterapin protokol kesehatan jadi liburan aman hatipun nyaman.

Sebelum masuk Museum Fatahillah nya, mantan ngajakin buat jajan telur gulung sama bakso di halaman luarnya. Jadi di halaman luar ini juga banyak orang yang jualan, mau cari jajanan khas bocil atau makanan berat juga ada. Selain jajanan, kalian juga bisa nemuin beberapa manusia patung. Mereka mencat tubuh mereka sendiri dengan warna metalik dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dengan kostum unik kaya karakter pahlawan gitu, yang bentuk noni belanda juga ada. Kalian bisa foto bareng dan juga ngasih tip seikhlasnya.

Jam udah menunjukkan waktu sekitar pukul 12 siang, lumayan bikin keringet segede biji jagung nempel di sekitar muka sama badan, tapi kalian ga perlu khawatir karena di dalam Museum Fatahillah ini ada beberapa ruangan yang ber-AC jadi lumayan lah biar ga gerah gerah banget. Karena gua kesini hari minggu, jadi pengunjungnya lumayan banyak. Kebanyakan dari pengunjung ini adalah keluarga dan remaja-remaja. Mantep juga ternyata masih banyak pemuda pemudi yang masih tertarik sama wisata sejarah. Termasuk gua, remaja, tapi 10 tahun lalu. Ga cuma wisatawan lokal yang tertarik ke tempat wisata sejarah seperti ini karena beberapa kali juga terlihat wisatawan asing.

Museum Fatahillah ini terdapat 3 lantai termasuk ruang bawah tanah. Lantai pertama ini isinya mayoritas barang peninggalan warga kolonial yang pernah bermukim disini dan disimpan rapi di beberapa tempat termasuk lemari kaca seperti meubel, perabot rumah tangga dan buku-buku. Barang lain seperti keramik, kerajinan tangan dan patung hingga senjata juga tersimpan rapi di lantai ini. Barang-barang penemuan Arkeolog jaman dulu juga ada disini, seperti peninggalan kerajaan Tarumanegara dan Padjajaran. Buat kalian yang termasuk suku Betawi khususnya juga bisa ngerasain time traveling sedikit buat melihat benda-benda peninggalan budaya Betawi. Jadi kalian bisa ngerasain suasana tempo dulu. 



Udah puas di lantai 1, lanjutlah naik ke lantai 2. Kayanya masih ga jauh beda dari lantai 1 cuman disini lebih banyak koleksi barang-barang bersejarahnya. Beberapa peninggalan pendudukan Belanda mulai dari lukisan-lukisan jaman kolonial, uang kertas pada masa penjajahan sampai meja besar lengkap dengan kursi semacam tempat buat rapat pejabat-pejabat Belanda. Ada sedikit cerita bahwa di ruangan ini dulunya jadi tempat buat Belanda menyaksikan 'atraksi' hukuman dan eksekusi bagi tahanan yang dilakukan di alun-alun tengah. Karena di lantai atas memiliki jendela-jendela lebar di setiap ruangannya. Terdapat beberapa sumber menyebutkan sedikitnya ada total 23.000-an koleksi baik dalam bentuk benda atau replika yang ada di museum ini.



Kayanya kalau ke Museum Fatahillah ga lengkap juga kalau ga ngerasain gimana rasanya di penjara bawah tanah. Ruangan yang ga kalah penting dari semua simbol-simbol kebesaran kolonialisme. Ya, penjara bawah tanah. Tempat yang menjadi salah satu titik perjuangan tahanan rakyat Indonesia yang melawan pemerintahan kolonialis. Ada sekitar 5 ruangan penjara bawah tanah dan mungkin hanya beberapa ruangan yang masih dibuka untuk umum. Dengan kondisi yang sempit, gelap dan pengap lengkap dengan bandul besi yang masih tersisa. Kalian bakal ngerasain setiap tarikan nafas perjuangan bangsa. Buset sabi banget bahasa gua.

Tapi jujur, ada sedikit perasaan merinding yang muncul ketika gua melihat semua gambaran kedigdayaan Belanda waktdan kondisi bagaimana perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan negerinya dari bangsa kolonialis yang begitu mengidamkan negeri ini.


Mungkin kira-kira gini kali ya yang ada di benak orang Belanda pas lihat Indonesia dan segala tetek bengek-nya dari lantai atas gedung, 
"Kijk naar de hemel op aarde is eigenlijk in dit land, alles wat je zoekt vind je hier"
Buat yang gatau artinya, nih gua kasih terjemahannya : "Lihatlah surga dunia sebenarnya ada di negeri ini, semua yang kamu cari akan kamu temukan disini".

Ga kerasa juga muter-muter sampe sore. Di halaman dalemnya gua mutusin buat istirahat bentar sambil beli kuliner dan jajanan khas Betawi. Dan gua bisa ngerasain namanya kerak telor ya baru ini, karena sebelumnya gua ngiranya kerak telor sama ketoprak itu sama haha. Ternyata lidah gua kurang cocok sama namanya kerak telor, but experience is expensive bro. Kalian juga bisa nyoba tahu gejrot disini dan kalau mau cari minuman juga ada toko kecil. Tapi kalo kalian nyari tempat karaoke gaada disini. Oh ada satu lagi selain kuliner, yaitu tempat jual souvenir juga ada seperti pernak pernik, gantungan kunci, baju sampai kain juga ada. 

Gua sempet bengong waktu istirahat disini. Selagi menikmati suasana Belanda sore hari gua jadi keinget lagu Wieteke van Dort. Penyanyi asli Belanda yang populer dengan lagunya yang berjudul "Geef Mij Maar Nasi Goreng". Lagu-lagunya unik, menggambarkan kecintaan seorang Belanda asli yang lahir di Surabaya melalui liriknya. Coba deh dengerin lagunya, sentuhan musik keroncongnya enak banget didengerin sore sore. 

Dan ini penggalan liriknya:

Geef mij maar nasi goreng met een gebakken ei
(Beri saja aku nasi goreng dengan omelet)
Wat sambal en wat kroepoek en een goed glas bier erbij
(dengan sambal dan krupuk dan segelas bir)
Geen lontong, sate babi, en niets smaakt hier pedis
(Tidak ada lontong, sate babi, tidak ada rasa pedas)
Geen trassi, sroendeng, bandeng en geen tahoe petis
(Tak ada terasi, srundeng, bandeng dan tahu petis)
Kwee lapis, onde-onde, geen ketella of ba-pao
(Kue Lapis, onde-onde, tidak ada ketela atau bakpao)

Sebenernya gua masih pengen nikmatin momen ini dan gatel buat keliling lagi di museum sekitar Fatahillah. cuman keterbatasan waktu dan besoknya udah hari senin waktunya kerja dan mantan gua juga cape, jadi gua mutusin buat kita balik aja. Sementara itu gua akan ngumpulin energi lagi buat jadi jadiin spotlist berikutnya.

Jakarta memang gaakan menawarkan kalian keindahan alam semacam Bali, Wakatobi, Raja Ampat atau daerah lain yang jadi buruan wisatawan. Tapi Jakarta ga kalah asik buat di-explore. Pengalaman wisata sejarah bisa jadi pilihan kalo kalian mau jadi time-traveler. Jadi begitulah singkat cerita tentang kentalnya memori Jakarta bersama Belanda dan gua bareng mantan. Hilih.




Aktivitas camping atau berkemah emang seru banget buat dilakuin bareng keluarga atau temen. Biasanya camping dilakuin di luar ruangan buat menikmati alam atau sekedar kumpul-kumpul buat coffee time. Tapi kalau mau cari sensasi camping yang beda dan gak membosankan, bisa dicoba nih glamping di Oak Tree Glamping Resort di Kota Batu, Jawa Timur. 

Glamping sendiri adalah singkatan dari glamorous camping. Sebuah konsep baru dari aktivitas berkemah dengan sensasi mewah, baik dari fasilitas maupun layanan yang disediakan, ditambah dengan lokasi strategis dan view yang cakep banget. Beberapa tahun terakhir emang glamping udah populer di beberapa negara seperti Inggris, Spanyol, Norwegia hingga Amerika Serikat. 

Kawasan Oak Tree Glamping Resort termasuk strategis yang berada di tengah Kota Batu. Kalian cukup perlu berjalan kaki sekitar 10 menit atau 5 menit kalau pakai kendaraan. Kalau dari Jakarta cuman 778 km aja kok. Wah deket bangetBeberapa destinasi wisata juga dekat, seperti Alun-Alun Batu, Wisata Petik Apel, Kaliwatu Rafting, Batu Secret Zoo, Jatim Park, Museum Angkut dan Batu Night Spectacular. 

Oak Tree Glamping Resort dibangun diatas lahan seluas 1000 meter persegi dan sudah beroperasi sejak tahun 2019 lalu. Desain dan material didominasi oleh bambu dan juga kayu yang memberikan kesan rileks dan tenang. Sebelum sampai kamar pun kalian bakal melewati jembatan bambu, jadi berasa ada kesan berpetualangnya juga ya. Seketika kalian mungkin bakal lupa kalau lagi di Kota Batu. 



Total kurang lebih ada 24 kamar berbentuk tenda camping yang masing masing kamar dilengkapi dengan fasilitas seperti AC, TV LED, coffee maker/tea maker, balkon  dan kamar mandi yang bersih. Tipe kamarnya juga ada 2, Deluxe Oaktree Glamping dan Grand Oaktree Glamping. 

Buat fasilitas lain yang disediakan diantaranya ada restoran, kolam renang yang luas dan wahana bermain untuk anak-anak. Tentunya fasilitas yang paling dicari anak muda juga ga ketinggalan, yaitu wifi. Ga ada lagi kata khawatir buat kalian yang mau instastory tapi keganggu sama sinyal lemot. 

Selain cocok buat liburan keluarga, temen atau pasangan, Oak Tree Glamping Resort juga ramah buat rombongan instansi atau kantor. Karena fasilitas penunjang lain yang disediakan ada ballroom untuk seminar atau pertemuan dengan kapasitas 70 orang. Buat keperluan outboond, pengelola resort juga siap dengan beberapa fun games nya. 



Terus harga kamarnya berapa sih kak?

Mengutip beberapa sumber layanan reservasi akomodasi, harga kamar Deluxe Oaktree Glamping mulai dari Rp 900.000-an per malam. 

Oak Tree Glamping Resort
Alamat : Jalan. Tawang Argo No. 01 Batu, Jawa Timur
Email : oaktreeglampingresort@gmail.com
Hotline : 0341 - 3077777 
For Further Information, click link below

2. Shanaya Resort, Malang


Kota Malang emang menyimpan sejuta pesona wisata, termasuk pengalaman menginap di resort mewah dengan nuansa Jawa yang kental. Shanaya Resort bisa jadi salah satu jawabannya. Resort satu ini berlokasi di Jalan Raya Griya Permata Alam, Perum Gpa, Ngijo, Karangploso, Malang, Jawa Timur. 

Shanaya Resort berdiri sejak dua tahun lalu atau tepatnya tahun 2020. Resort ini bisa jadi pilihan ideal buat wisatawan yang mau lepas dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari, apalagi buat keluarga cocok banget nih.



Akomodasi penginapan yang ditawarin juga beraneka ragam. Ada 3 jenis villa dengan total 61 kamar dan 1 kawasan glamping. Yang pertama ada Kertanegara Villa dengan fasilitas 1 kamar tidur, 1 kamar mandi premium dilengkapi balkon dan teras belakang yang cukup luas. Untuk room only tanpa breakfast, harga yang dipatok per malamnya dimulai dari Rp 1,3 jutaan.

Selanjutnya ada Singhasari Private Poll Villa, dengan 2 kamar tidur, 3 kamar mandi, 1 ruang tamu, 1 ruang makan dan 1 area balkon di halaman belakang ditambah kolam renang privat. Ini cocok buat rame-rame an. Harga per malamnya untuk room only dimulai dari Rp 3,5 jutaan.

Dan yang terakhir untuk tipe villa yang paling mewah ada Shanaya Royal Villa. Tipe villa ini dilengkapi dengan 3 kamar tidur termasuk fasilitas kolam renang privat. Kalian perlu merogoh kocek lebih dalam nih untuk kamar ini, mulai dari Rp 5,5 jutaan per malamnya. Sebenarnya untuk ketiga jenis villa ini fasilitasnya hampir sama, diantaranya AC, TV LED, pemanas air, bathub, shower, coffee/tea maker hingga minibar.



Buat kalian yang menyukai film Lord of The Rings, pastinya tahu rumah hobbit juga kan. Nah disini juga ada villa semacam rumah hobbit yang mengusung tema jauh dari peradaban. Kawasan glamping ini diberi nama Ranggawuni Glamping, tersedia pilihan 2 tempat tidur, 3 tempat tidur atau 4 tempat tidur. Cuman ada yang unik di unit glamping ini, karena kalian ga bakal nemu namanya TV. Sesuai dengan konsepnya juga, jauh dari peradaban. Full of staycation.

Shanaya Resort
Alamat : Jalan Raya Griya Permata Alam, Perum Gpa, Ngijo, Karangploso, Malang, Jawa Timur
Hotline : +62 81130565757 (Whatsapp)
For Further Information, click link below



Buat kalian yang mau ke Jepang tapi belum kesampaian gara-gara terhalang ongkos yang fantastis. Jangan sedih dulu, ngerasain Jepang ga melulu harus ke Jepang, gaperlu pakai paspor, gaperlu pakai visa. Kalian cukup pergi ke Batu Malang, ada satu tempat nih namanya The Onsen Hot Spring Resort. Resort ini mengusung gaya pedesaan Jepang yang asri. Lengkap dengan taman, kembatan, kolam ikan koi dan gerbang ikoniknya, gerbang Torii

The Onsen memiliki 25 villa gaya ryokan yang disuguhin langsung view yang tenang seperti pohon-pohon pinus rimbun dan latar belakang pegunungan semakin menambah kesan chill. Tersedia pilihan 2 kamar tidur atau 3 kamar tidur. Kamar villanya juga memiliki gaya kamar tradisional Jepang lengkap dengan tikar tatami. 



Di Jepang sendiri, istilah onsen berarti tempat pemandian air panas untuk umum yang terpisah untuk pria dan wanita. Dan serunya di The Onsen Hot Spring Resort ini di setiap cottage nya terdapat onsen pribadi. Jadi kalau kalian mau fully-naked di onsen gas aja haha. Setiap cottage juga dinamain sesuai nama kota di Jepang seperti Tokyo, Kyoto, Kobe, Osaka, Yokohama dll.

Sumber air panas disini berasal dari sumber air panas di sekitar Candi Songgoriti yang mengandung belerang. Dengan suhu sekitar 40 derajat celcius, selain menghangatkan badan dan menyehatkan kulit, berendam disini juga bisa menghilangkan badan pegal-pegal. 

Yang menarik juga kalau kalian gamau menginap dan cuma mau ngerasain sensasi berendam di onsen juga bisa. Genki Onsen atau onsen umum disediakan dengan 2 kolam umum yang terpisah pria dan wanita, masing-masing kolam dapat menampung sekitar 20 orang. Harganya juga terjangkau banget, dengan Rp 100 ribu, kalian udah bisa bengong berendam nikmatin udara dingin.



Banyak spot foto yang menarik buat bisa diupload di instagram. Tentunya kalau ngomongin Jepang pasti yang paling identik salah satunya spot Gerbang Torii. Gerbang Torii adalah gerbang tradisional Jepang yang sering banget ditemuin sebelum masuk ke kuil Shinto. Jangan lupa berpakaian bergaya yukata udah deh tinggal  pose. Jadi semua aktivitas biar keliatan Jepang banget emang lengkap disini, belajar ikebana dan origami, atau sekedar menikmati teh hijau dan sajian makanan ala Jepang juga ada. Cuman minusnya gaada Gunung Fuji ya, agak mustahil juga mau diimpor.

Bicara soal harga per malamnya, untuk Ryokan 2 kamar mulai dari Rp 3 jutaan, sedangkan Ryokan 3 kamar mulai dari Rp 3,9 jutaan. Namun di beberapa portal reservasi akomodasi, kalau ada promo harga kamarnya bisa sekitar Rp 1,9 jutaan.

The Onsen Hot Spring Resort
Alamat : Jl. Raya Arumdalu 98 - Songgoriti 65312, Batu, Jawa Timur, Indonesia
Email : info@theonsenresort.com
Hotline : (0341) 5101888
For Further Information, click link below



Golden Tulip Holland Resort, sebuah resort bergaya kontemporer yang lagi 'naik daun' nih di Kota Batu. Resort yang dikelola oleh Golden Tulip Group, jaringan hotel dan resort internasional ternama berbasis di Belanda yang memiliki cabang yang tersebar di 52 negara termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa cabang di Jakarta, Bandung, Bali dan di Batu. 

Berada di ketinggian 1000 meter diatas permukaan air laut, resort ini menawarkan view yang ciamik dengan landscape Gunung Panderman dan Gunung Arjuno. Hawa segar dan udara sejuk dapat kalian rasakan setiap detiknya jika berada di balkon di setiap kamarnya. Lokasi resort ini juga mudah dijangkau dan terhitung sangat dekat dengan banyak destinasi wisata seperti Jatim Park 2 & 3, Alun-Alun Batu dan masih banyak lagi.


Dari bentuk bangunannya memang resort ini tergolong sangat mewah dan kesan premium ala hotel di Eropa. Golden Tulip Resort Holland Batu menawarkan banyak fasilitas kelas atas. Fasilitas umum yang hotel bintang lima ini sediakan antara lain kolam renang luas, sauna, spa, bar, klub anak, gamezone dan fitness center. 

Restorannya juga banyak menyediakan hidangan menggugah selera, baik masakan Indonesia, Eropa dan Oriental. Kalau gamau makanan berat, resort ini juga menyediakan cafe buat sekedar coffee time, tea time atau nyemil manja. Cocok banget buat nyantai. 



The Golden Tulip Resort memiliki total kurang lebih sebanyak 260 kamar dengan berbagai tipe diantaranya Deluxe, Golden Suite, Sky Suite , Presidential Suite, dan kelas paling premiumnya yaitu Premiere. Fasilitas umum di setiap kamar dilengkapi dengan TV LED dengan channel internasional, kamar mandi yang super bersih dan elegan lengkap dengan bathub, balkon, coffee/tea maker hingga 24 jam layanan kamar.

Untuk harga kamar dengan tipe kamar terendah seperti Deluxe per malamnya mulai dari Rp 1,3 jutaan.

Golden Tulip Holland Resort
Alamat : Komplek, Jl. Bukit Panderman Hill Jl. Cherry No.10, Temas, Kec. Batu
Email : reservation@gthollandresortbatu.com
Hotline : (0341) 3302000
For Further Information, click link below



Menjadi salah satu resort paling laris di Kota Batu, Jambuluwuk Convention Hall & Resort Batu ini bisa menjadi opsi penginapan yang memberikan view langsung berhadapan dengan Gunung Arjuno. Pengelola Jambuluwuk Resort ingin membawa citra Indonesia keindahan dan eksotisme Indonesia kepada pengunjungnya. Karena dari Jambuluwuk sendiri menghadirkan sentuhan sentuhan Indonesia yang kuat pada propertinya yang siap membuat momen tak terlupakan buat kalian.

Berdiri diatas ketinggian 1.100 meter di atas permukaan air laut, resort ini dikelilingi pegunungan, hutan dan lembah. Apalagi kalau waktu udah masuk senja sampai malam, kalian bakal disuguhkan pemandangan kerlap kerlip lampu Kota Batu.


Pasti kalian juga ga asing dengan konsep infinity pool, kan? Karena posisi resort dan kolam renang juga ada di tepi bukit, kalian bisa berenang sambil nikmatin view Gunung Arjuno yang ada di depan mata. Kolam renang Jambuluwuk juga bisa dicoba tanpa harus menginap. Dengan biaya Rp 100 ribu, kalian bisa dapat 1 makanan dan 1 minuman secara free. Promo ini berlaku buat hari Rabu sama weekend aja setiap jam 07.00-22.00 WIB. Tapi balik lagi ya, promo bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya. 


Banyak aktivitas yang bisa dilakukan selain berenang, karena Jambuluwuk menyediakan fasilitas lain seperti outbond, ATV, flying fox, wall climbing, lapangan futsal sampai kolam pemancingan juga ada. Untuk konvensi juga disediakan beberapa tipe ballroom, yaitu tipe Songgokerto, Sumatra Grand Ballroom, Papua Room, dan Minahasa Meeting Room.

Untuk harga kamar termurahnya mulai dari Rp 830 ribuan permalam.

Jambuluwuk Resort
Alamat : Jl. Trunojoyo No. 99, Songgokerto, Batu, Jawa Timur
Email : rsv.batu@jambuluwuk.com
Hotline : (0341) 512999
For Further Information, click link below
www.jambuluwuk.com/id



Kesan etnik dan tempo dulu memang dihadirkan oleh Djoglo Luxury Bungalow yang ada di Kota Malang ini. Sesuai dengan namanya, bangunan bangunannya berbentuk joglo jawa. Arsitekturnya yang berbalut nuansa modern dan klasik ini bisa jadi nilai jual dan pas banget buat dapet gelar instagrammable. 

Djoglo Luxury Bungalow berada di kompleks kawasan Araya sekitar 8 kilometer dari pusat Kota Malang, lokasinya juga berdekatan dengan lapangan golf internasional. Tapi kalian gaperlu khawatir, meskipun lokasi Djoglo Luxury Bungalow tidak termasuk dekat dengan obyek wisata namun kompleks kawasan Araya termasuk kompleks terpadu, banyak tempat hiburan dan restoran dengan makanan enak. KDS Cantonese Resto atau Taman Indie bisa menjadi pilihan yang oke. Sementara kalau kalian mau wisata belanja juga ada Plaza Araya.



Buat menikmati keindahan lingkungan asri di sekitar lokasi. kalian perlu bangun pagi hari. Karena di waktu tersebut, pemandangan rumput hijau padang golf yang diselimuti embun ditambah bias kuning cahaya matahari bakal membuat pikiran seketika menjadi fresh. Kalau malam datang pun, suasana juga masih sangat tenang yang diiringi alunan live music di cafe dekat kolam.

Selayaknya sebagai hotel bintang 4, penginapan ini menawarkan kamar yang mewah. Kalian bisa memilih diantara 3 tipe bungalow sesuai dengan keinginan, yaitu ada tipe Garden View, Golf View dan President. Fasilitas yang disediakan di setiap ruangan antara lain bathroom amenities, hair dryer, water heater, kulkas, LED TV dengan channel internasional, snack & soft drink dan DVD Player.



Lanjut ke harga kamar, buat tipe paling rendah tipe Garden View harga per malamnya mulai dari Rp 1,9 jutaan. Golf View mulai dari Rp 2,5 jutaan. Dan tipe paling eksklusif, tipe President mulai dari Rp 4 jutaan per malamnya.

Djoglo Luxury Bungalow
Alamat : JL. Greenwood Golf Mansion, Kompleks Kota Araya, Malang, Jawa Timur
Email : djoglo@greenpost.co
Hotline : 08155550999 (Whatsapp)
For Further Information, click link below
www.djoglo.co

7. Singhasari Resort, Malang


The Singhasari Resort, sebuah resort dengan perpaduan sempurna antara budaya, tradisi, gaya hidup dan keindahan indonesia. Memiliki suasana megah yang menggabungkan desain Kerajaan Singhasari yang alami, kontemporer, dan kuno. Resort ini juga termasuk resort bintang lima pertama di Jawa Timur, fasilitas premium yang dikombinasikan dengan kualitas pelayanan ditambah dengan pemandangan eksotis tiga gunung terbesar di Jawa Timur membuat resort ini bisa jadi pelarian mewah dari kesibukan sehari-hari.

The Singhasari Resort juga memiliki lokasi yang strategis, yaitu tepat di tepi jalan Jalan Raya Ir. Soekarno yang merupakan jalan protokol Batu – Malang, sehingga akses menuju beberapa spot populer di Kota Apel dapat dijangkau dengan mudah. Kalau kalian menyukai wisata seperti theme park populer seperti Jatim Park, pasti memilih buat menginap di Singhasari Resort adalah pilihan yang tepat. Karena lokasi Jatim Park 3 sendiri tidak jauh dari resort. 



Buat kalian yang mungkin lagi mager buat keluar resort, The Singhasari Resort menyediakan beberapa fasilitas yang menyenangkan, diantaranya flying fox, basketball & tennis court, 9 hole mini-golf, fitness center dan juga kolam renang. Kids zone juga tersedia buat keluarga yang membawa anak-anak. 

Setelah seharian beraktivitas, ada baiknya badan kalian dimanjain dengan fasilitas jacuzzi dan sauna. Itu kalau tingkat lelahnya masih ringan ya. Tapi kalau perlu full recovery, fasilitas spa bisa kalian gunakan buat mengembalikan kebugaran tubuh.

Resort ini memiliki 5 tipe kamar, yaitu Deluxe Room, Premiere Pool Access Room, Deluxe Family Room, Deluxe Premiere Room dan Suite Room. Tiap kamar juga dilengkapi dengan fasilitas seperti AC, balkon, meja, Flat LED TV dengan channel internasional, kamar mandi dengan hot & cold shower, mini bar, brankas, coffee/tea maker, hair dryer, slippers dan free toiletries.



Buat tipe kamar Deluxe Room harga per malam mulai dari Rp 1 jutaan, Premiere Pool Access Room di harga Rp 2,1 jutaan per malam, Deluxe Family Room di harga Rp 1,5 jutaan, Deluxe Family Room di harga Rp 2,3 jutaan dan Suite Room dengan harga Rp 4 jutaan per malamnya.

The Singhasari Resort
Alamat : Jl. Ir. Soekarno No.120, Beji, Kota Batu, Jawa Timur
Email : reservation@thesinghasari.com
Hotline : +62 82232852065
For Further Information, click link below
www.thesinghasari.com

 VAKANSEE : Vacation mood on!


Halo semua,

Sebelumnya selamat datang di blog pribadi gua. Ya, seseorang out of nowhere yang jatuh cinta sama namanya jalan-jalan meskipun dompet lagi engap-engapan. Kenalin nama gua Satya, gua udah nulis blog ini sejak 2015, tahun yang terhitung baru banget buat nulis sebuah blog.

Buat kalian yang belum tau Vakansee apa dan kebetulan penasaran sampe sampe nge-klik what about Vakansee, pas banget karena gua mau jelasin ini blog apa. 

Jadi semua yang tertuang dan tertulis di blog ini mengandung komposisi cerita pengalaman perjalanan yang udah gua jalanin sepanjang hidup dan hal apapun tentang traveling. Vakansee sendiri gua ambil dari kata vakansi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indramayu, maksud gua Indonesia atau KBBI, arti dari Vakansi adalah libur atau liburan. So jelas, ini adalah travel-blog. 

Emangnya apaansih esensi traveling atau jalan-jalan?

Gua yakin buat kalian semua yang udah terdampar di blog ini pasti ga ada yang ga suka buat namanya jalan-jalan atau liburan. Seorang pujangga pernah bilang gini. 
"Pada setiap perjalanan panjang diawali dengan satu langkah kecil."
Sebuah logika dasar buat anak yang bahkan baru belajar baca ya haha. Tapi gua ga mau ngajak berfilsafat, tapi ini yang mendasari gua buat tau esensi dari sebuah perjalanan. Mbak Mira Lesmana pernah bilang kalau 
traveling itu lebih dari sekedar mencari petualangan dan siap untuk apa saja, tapi juga bersentuhan dengan orang-orang dan budaya setempat.

Bagi gua, perjalanan itu adalah salah satu cara buat lu mengenal diri lu sendiri dan juga orang lain. You have to understand, traveling is not only a breather but also a self-fulfillment. Bahkan dengan khayalan gua yang terbilang agak aneh pernah ngebayangin kalo gua pengen hidup buat traveling dan traveling buat hidup. Tapi gaada yang ga mungkin yakan di dunia ini, termasuk bermimpi.

So dengan khayalan gua, dengan kesukaan gua terhadap hal-hal baru semoga dengan langkah kecil ini gua bisa menjadi orang yang baru. Orang yang lebih memaknai perjalanan hidupnya dan menjadi tempat terbaik untuk berkontemplasi.